SMPN 1 Boyolanggu merupakan sekolah menengah yang memiliki kelebihan yang tak kalah dengan sekolah terkenal di Kabupaten Tulungagung.Sekolah ini telah mengikuti lomba ADIWIYATA tingkat nasional.SMPN 1 Boyolanggu memiliki lingungan yang rinndang,asri dan segar.Banyak berbagai macam tumbuhan yang ditanam di taman dan lingkungan di sekitarsekolah.Udara dan suasananya yang asri membuat siswa-siswinya betah untuk menuntut ilmu di sana.
Untuk mendownload artikel yang berjudul kelasku inspirasiku ,silahkan klik link dibawah ini :
KELASKU INSPIRASIKU.doc
selengkapnya...
Pages
SMPN 1 BOYOLANGU
SENTUHAN KECIL
KARYA: ULFA NURLAILY
Matahari telah bangun dari tidurnya
Membuka luas indahnya cakrawala
Hilangkan kantuk membangun semangat
Angin pun berhembus sepoi-sepoi
Hilangkan luka yang tengah melekat
Sentuhan kecil nan lembut
Tanamkan secerca harapan
Hilangkan kabut putih yang menghadang
Keramahan angin sampaikan segenggam harapan
Bebaskan diri dari belenggu angkara
Kabut hitam telah sirnah
Kembalikan rumput,dahan,ranting, dan pohon
Gemerisik pepohonan mulai terdengar
Udara segar berebut untuk dihirup
Bisikan kecil hantarkan bola mata
Memandang sentuhan kecil
Yang perduli akan kelestariannya
selengkapnya...
MENEGUK RACUN SENDIRI
Kini kemana lagi kaki harus melangkah
Membawa kaki ke tempat yang lebih pantas
Menembus kabut hitam yang menghadang
Tapi semua hilang entah kemana
Burung tak lagi berkicau
Pepohonan tak lagi bergemerisik
Udara telah bercampurkan racun hitam
Gumpalan asap hitam merajalela
Sukarkan matahari menembusnya
Penghuni laut terkapar tak berdaya
Manusia telah menikmati kotorannya
Meneguk racun yang telah dibuatnya
Bumi berada di ujung tanduk
Bersiap menerima kehancuran
Dari hutang-hutang
Manusia tak bertanggung jawab
Yang serakah tebang pepohonan
Mengambil ikan dengan pemusnah
Membuang awan hitam di udara
Tanpa keperdulian yang pasti
Membinasakan jiwa dengan racun sendiri
karya :Ulfa Nurlaily
selengkapnya...
Kumpulan Puisi WS Rendra
Do'a Serdadu Sebelum Berperang
Tuhanku
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara.
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
-biarpun bersama penyesalan-
Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah ?
Sementara kulihat kedua lengaMu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianatiMu
Tuhanku
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku
selengkapnya...
Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu
Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.
Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu
selengkapnya...